13 Jenis Imunisasi Dasar Anak

Hallo Sahabat Blog PAUD di Nusantara malam ini kami akan menuliskan 13 Jenis Imunisasi Dasar Anak yang dapat kita pelajari secara mandiri pada Blog sederhana ini. Mungkin sobat sudah mendengera sebelumnya jenis Imunisasi Dasar Anak, bahkan sudah mendengar dengan Vaksin Palsu...??

Kami yakin sobat sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan Imunisasi. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral).

Dari pernyataan diatas sudah dijelaskan bahwa imunisasi adalah proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin.
13 Jenis Imunisasi Dasar Anak
Gambar Ilustrasi : 13 Jenis Imunisasi Dasar Anak
Dengan demikian kita patut mengetahui jenis-jenis Imunisasi Dasar Anak. Pernahkah sobat membaca bahwa Tahun 2019 Imunisasi Dasar Anak Menjadi 13 Jenis?? Nah... di sini kami akan memberikan rincian tersebut.

8 Vaksin Dasar Saat ini :


1. Polio

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan adapun gejala Polio dapat menimbulkan kelumpuhan atau lumpuh layu. Ini merupakan penyakit menular, namun untungnya dapat dicegah melalui imunisasi.

Setelah kita membaca dan memahami pengertian dan gejala polio tersebut, maka kita telah membayangkan bagaimana ganasnya virus tersebut. Bahkan jika kita teliti lebih lanjut apa respon masyarak awam dengan namanya suntik polio? masyarakat awam sangat ketakutan dengan adanya suntik polio, mereka mengkehewatirkan anaknya sakit, kejang dan sebagainya, padahal ada yang lebih ganas lagi jika kita tidak melakukan polio.

2. Campak

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Sangat di sayangkan bagi masyarakat yang tidak mengikuti suntuk campak yang telah diprogramkan oleh pemerintah, begitu bahayanya campak tersebut mari kita sadarkan masyarakat awam di lingkungan kita. 

3. Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. (Wikipedia)

4. Tetanus

Jika tidak dirawat dan diobati dengan benar, luka tersebut memiliki risiko terkontaminasi dan mengalami infeksi. Salah satu infeksi yang mungkin terjadi adalah tetanus. Tetanus merupakan infeksi yang tergolong serius dan disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

5. Pertusis

Pertusis adalah penyakit pernapasan akibat bakteri yang sangat menular dan menyebabkan batuk tidak terkendali, batuk rejan. Batuk dapat membuat kesulitan dalam bernapas. Suara batuk rejan yang dalam sering terdengar saat pasien mencoba untuk mengambil napas

6. Difteri

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. (Wikipedia)

7. Pneumonia

Pneumonia adalah istilah medis yang menggambarkan sebuah penyakit pada paru-paru yang dapat terjadi ringan hingga serius dan mengancam nyawa.

Ada banyak kemungkinan penyebab pneumonia yang paling sering adalah karena infeksi bakteri dan virus dari udara yang kita hirup. Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada jenis kuman penyebabnya itu dan di mana seseorang mendapatkannya.

8. Meningitis

Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus.

Meningitis jenis ini disebabkan bakteri dan menyebar melalui kontak jarak dekat. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak parah, kehilangan indera pendengaran dan menimbulkan infeksi pada darah (septikemia). Penderita meningitis bakterialis kebanyakan bayi berusia di bawah satu tahun.

5 Vaksin  Dasar Tambahan 2019


1. Rubella

Rubella atau campak Jerman umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui titik-titik air di udara yang berasal dari batuk atau bersin penderita. 

2. Pneumokokus

Infeksi pneumokokus disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonaiae atau pneumococcus. bakteri ini ermasuk kuman gram positif, yang memilikiciri khas diselubungi kapsul polisakarida.Terdapat sekitar 90 jenis kuman pneumokokus, tergantung kapsul sakarida-nya. jenis kapsul inilah yang menentukan serotipe dan apakah bakteri golongan ganas atau tidak. Untungnya hanya beberapa jenis kapsul atau serotipe yang berbahaya.

Bakteri hidup di tenggorokan manusia. Orang yang mengandung bakteri di tenggorokan belum tentu sakit, tetapi menjadi "pembawa bakteri". Pembawa bakteri ini dapat menularkan kemana-mana karena bakteri mudah sekali menyebar selwat percikan air ludah.

3. Rotavirus

Rotavirus adalah jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini juga menjadi penyebab umum dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Hampir sebagian besar anak berusia hingga 5 tahun sudah pernah terinfeksi rotavirus.

4. Japanese Encephalitis (JE)

Japanese Encephalitis (JE) adalah infeksi otak yang disebabkan flavivirus yang berhubungan dengan demam berdarah, demam kuning dan virus West Nile. Virus ini menyebar pada manusia melalui gigitan nyamuk. Japanese Encephalitis adalah penyebab utama virus ensefalitis virus di negara-negara Asia

5. Inactivated Polio Vaccined (IPV)

Vaksin polio terdiri dari 2 jenis , yaitu Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV) dan Vaksin Polio Inactivated (Inactived Poliomielitis Vaccine). 

Sejak tahun 1997 American Academy of Pediatric (AAP) dan Centers For Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan pemberian IPV untuk vaksinasi rutin pada semua bayi di Amerika Serikat. 

Sejak itu dilaporkan Kejadian Ikutan Paska Imunsasi Polio sangat menurun. Diperkirakan setiap 2,5 dosis OPV yang diberikan dapat mengalami kasus Paralitik Poliomielitis (Vaccine-Associated Paralytic Poliomyelitis atau VAPP). 

VAPP merupakan kejadian lumpuh layu akut (AFP) 4 – 40 hari setelah diberikan vaksin OPV dengan sekuele neurologis susulan yang mirip dengan polio setelah 60 hari. (Media Imunisasi)

Itulah 13 Jenis Imunisasi Dasar Anak yang bisa kami gambarkan melalui media online ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.


0 Response to "13 Jenis Imunisasi Dasar Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel