Merampingkan dan Merampungkan Kelembagaan PAUDNI

Di penghujung arahannya, kepada para peserta dan pendamping serta undangan pembukaan Apresiasi PTK PUDNI Berprestasi 2014, M. Nuh mengatakan beberapa hal yang harus segera diselesaikan terkait PAUDNI.

Pertama, adalah merampingkan dan merampungkan urusan kelembagaan PAUDNI. Rasionalisasinya, jika kelembagaan PAUDNI sudah tertata dengan baik maka konsekuensi yang harus dilakukan Kemdikbud adalah  memberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Penguncuran BOP dipandang perlu, lanjut M. Nuh lantaran pada jenjang formal pemerintah mampu mengucurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang SD, SMP, SMA/K dan mengucurkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri. BOP untuk lembaga PAUDNI memang sudah mulai berjalan, tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. M .Nuh mendorong  BOP untuk tahun depan dan tahun-tahun mendatang dinaikkan, baik satuannya maupun penerimanya.

Kedua, yang harus diselesaikan Kemdikbud terkait PAUDNI adalah harus segera dituntaskan persoalan-persoalan yang selama ini menggelayuti PTK PAUDNI. “Ada dua hal yang penting terkait PTK PAUDNI, pertama menyangkut kompetensi PTK dan kedua adalah menyangkut kesejahteraannya. Keduanya terus kita dorong untuk mengalami peningkatan,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen PAUDNI, Hamid Muhammad , Ph.D dalam arahannya menyampaikan bahwa Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi merupakan wadah kegiatan bersifat kompetisi bagi PTK PAUDNI yang bertujuan untuk memberi motivasi dan penghargaan bagi PTK PAUDNI yang melakukan inovasi, terampil meningkatkan prestasi dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Ditegaskan pula bahwa Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi tingkat nasional dilaksanakan melalui seleksi berjenjang, mulai tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.

Dijabarkan oleh Dirjen PAUDNI bahwa Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi diikuti oleh 510 peserta lomba dari 34 provinsi yang tersebar di 15 jenis lomba. Selain itu, tiap kontingen juga didampingi oleh satu orang pendamping resmi dan beberapa pendamping tidak resmi dan penggembira. Sedangkan tim juri yang diterjunkan sebanyak 37 orang berasal dari unsur akademisi, praktisi dan dari unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam sambutannya, Dirjen PAUDNI juga melaporkan terkait perkembangan PAUDNI. Bahwa hingga tahun 2014 jumlah lembaga PAUDNI sudah mencapai 209.198 lembaga terbagi menjadi 74.000 lembaga formal dan 101.000 lembaga nonformal. Dari jumlah lembaga PAUDNI tersebut terdiri dari PKBM sebanyak 9.000, TBM sebanyak 7.000, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebanyak 18.000. “Jumlah lembaga PAUDNI setara dengan lembaga pendidikan formal,” kata Hamid.

Selanjutnya, Hamid juga mengatakan bahwa dari sekian banyak jumlah lembaga PAUDNI tersebut terdapat kurang lebih 273.519 orang pendidik dan tenaga kependidikan. Terdiri dari Guru TK sebanyak 267.565 orang, Guru PAUD nonformal sebanyak 300.000 orang, tutor sebanyak 147.000 orang, PTK kursus dan pelatihan sebanyak 38.000 orang, Pamong Belajar sebanyak 3.476 orang, dan penilik sebanyak 7.400 orang. “Selanjutnya, kami sampaikan pula bahwa hingga tahun ini terdapat sebanyak 82.531 orang PTK PAUDNI yang sudah menerima tunjangan profesi. Ini patut kita syukuri dan kita akan terus berjuang melakukan yang terbaik untuk PAUDNI,” Hamid menandaskan.

0 Response to "Merampingkan dan Merampungkan Kelembagaan PAUDNI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel